pembuatan sistem monitoring kelistrikan panel surya
Pada masa ini, energi terbarukan sangat diperlukan mengingat sumber energi fosil saat ini sudah mulai menipis. Dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan salah satu diantaranya adalah pemanasan global. Dampak pemanasan global dapat ditanggulangi dengan menggunakan energi surya yang dapat dijadikan alternatif penghasil energi listrik. [1]. Maka dari itu untuk meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan, perlu dibuat dan dikembangkan sistem pembangkit energi dengan energi terbarukan. Penggunaan energi terbarukan (berupa sinar matahari) merupakan alternatif untuk mengurangi permintaan energi ke PLN dan pengoptimalan potensi alam [2].
Untuk mengetahui kualitas pelayanan dari sistem pembangkit tenaga matahari, perlu dibuatnya sebuah sistem pemantauan khusus yang dapat memonitor parameter penting pada sistem pembangkit tersebut. Monitoring perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan pasokan energi listrik, keadaan operasional sistem serta jumlah penggunaan daya beban pada sistem.
Sistem monitoring ini juga sangat diperlukan untuk mengambil data potensi tenaga surya yang ada di Politeknik Negeri Bali. Data yang didapat berupa tegangan output panel surya, kondisi intensitas cahaya, kapasitas baterai serta mode kontrol saat itu. Data yang didapat dari sistem ini nantinya dapat digunakan untuk mengkaji potensi energi surya yang terdapat di Politeknik Negeri Bali sehingga untuk kedepannya pemasangan sel surya dapat diperbanyak dan menjadi salah satu alternatif energi listrik di Politeknik Negeri Bali.
Salah satu perkembangan teknologi internet pada saat ini adalah perkembangan Internet of Things. Internet of things adalah infrastruktur global untuk masyarakat informasi, memungkinkan layanan yang canggih, dengan menghubungkan objek (things) baik fisik maupun virtual berdasarkan teknologi pertukaran informasi saat ini dan perkembaangannya serta teknologi komunikasi [3].
Maka dari itu akan dibangun sistem monitoring berbasis Internet of Things, dimana seluruh modul pengukur parameter akan memiliki physical address yang digunakan untuk berkomunikasi pada jaringan tertentu. Data-data dari modul tersebut akan dikirim dan ditampilkan ke sebuah web server yang akan menyimpan data parameter yang didapat, seperti kapasitas baterai saat ini, intensitas cahaya, tegangan output total sel surya dan yang lainnya. Data-data tersebut kemudian akan direkap dan dikeluarkan dalam bentuk file, sehingga dikemudian hari akan dapat mempermudah analisis data tersebut.