SMET (Smart Monitoring Fire Forest)

Project ini menggunakan data sensor suhu dan sensor gas sebagai indikasi tingkat bahaya kebakaran. Data sensor suhu terbagi atas tiga indikator, normal, sedang dan tinggi, sedangkan sensor gas terbagi menjadi dua indikator normal dan tinggi.

Metode sleep scheduling merupakan metode yang digunakan dalam meningkatkan efesiensi sumber daya yang digunakan. Dengan kombinasi sensor suhu dan gas yang digunakan serta menggunakan teknologi wireless sensor network diharapkan nantinya setiap terjadinya peningkatan suhu dan gas yang ekstrim dapat dideteksi secara cepat dan penanganannya dapat dilakukan sedini mungkin sebelum terjadi kebakaran. Sistem yang dirancang juga dilengkapi dengan perangkat Timer (informasi waktu) yang akan mengirimkan data pada Mini PC koordinator dengan jadwal yang telah ditentukan, sehingga pengguna sistem dapat dengan mudah mengetahui dan memonitoring secara berkala perkembangan/kondisi suhu dan kadar gas pada hutan.

Optimalisasi sistem dilakukan dengan mengatur jadwal pengiriman paket data dari sebuah node ke koordinator, dimana apabila terjadi peningkatan suhu dan asap pada sebuah node maka sistem akan otomatis mengirim paket data ke koordinator dengan selang waktu tertentu. Sedangkan apabila tidak ada peningkatan suhu dan asap yang signifikan maka perangkat komunikasi (Xbee) akan di nonaktifkan untuk sementara waktu hingga menunggu jadwal waktu yang telah ditentukan untuk mengirim data secara berkala. Hal ini betujuan untuk meningkatkan efesiensi penggunaan daya pada sistem, sehingga sistem yang dirancang akan lebih optimal dan efesien