MySawah adalah platform yang dapat dimanfaatkan oleh petani sebagai pemantau sawah dan melakukan tugas tertentu terhadap sawah mereka sehingga mampu meningkatkan produktivitas sawah.
Sudah merupakan suatu fakta bahwa 40% dari penduduk di Indonesia bekerja di pedesaan dan hal tersebut identik dengan sektor pertanian. Sebagai salah satu sektor lapangan pekerjaan yang menunjang perekonomian Indonesia, pertanian menjadi salah satu tiang penyangga penting bagi kemajuan negara Indonesia. Namun, sektor pertanian di Indonesia masih memiliki banyak masalah yang mempengaruhi produktivitas pangan salah satunya adalah masalah irigasi atau pengairan yang tidak baik.
Irigasi, menurut Amran, Menteri Pertanian, merupakan masalah yang sangat penting karena hampir 52% dari jaringan irigasi di Indonesia rusak parah, dan terdapat provinsi yang memiliki tingkat kerusakan hingga 82%. Banyak sawah di Indonesia yang tidak memiliki sistem irigasi yang baik sehingga mengakibatkan produktivitas sawah berkurang. Ketika terjadi banjir, sawah menjadi terendam air dan ketika terjadi musim kemarau sawah menjadi kekeringan.
Walaupun memiliki waduk ataupun sungai sebagai sumber irigasi, masalah yang masih dihadapi adalah ketidakmampuan petani untuk mengontrol dan mengecek sistem irigasi secara berkala dan terus menerus, sehingga mampu meningkatkan hasil produksi. Oleh karena itu, sistem monitoring sawah otomatis merupakan solusi yang kami tawarkan atas masalah diatas.
Dengan diadakannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) bangsa Indonesia harus dapat bersaing dengan negara lain, banyak negara lain yang sudah mengimplementasikan teknologi IoT pada usaha-usahanya salah satunya pemanfaatan IoT dalam bidang pertanian, untuk sekarang ini rata-rata petani Indonesia masih belum mengimplementasikan teknologi dalam pertaniannya.
Menggunakan sensor suhu dan kelembapan untuk mengetahui tingkat kekeringan dan kelembapan sawah, diharapkan dapat menjadi kontroler untuk mengetahui kondisi sawah secara real-time sehingga petani dapat melakukan tindakan apabila kondisi sawah terlalu kering atau terlalu basah. Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan sistem palang pintu air pada sistem pengairan sawah tersebut, sehingga petani dapat membatasi pengairan atau memperbesar debit air yang masuk.
Dilengkapi dengan panel surya, sehingga alat dapat ditinggal di lokasi sawah sehingga tidak perlu dilakukan perawatan. Menggunakan teknologi wireless untuk berkomunikasi dengan tiang monitor utama sehingga data yang didapatkan oleh alat dapat diteruskan ke sistem cloud dan dipantau oleh petani dari manapun dan kapanpun.
Sistem ini diharapkan mampu membantu meningkatkan produktivitas petani, juga meningkatkan kualitas produk petani sehingga mampu meningkatkan sektor pendapatan petani. Selain itu, sistem ini juga diharapkan mampu membantu petani menentukan jenis padi yang cocok ditanam didaerahnya. Dan dari data tersebut, diharapkan pemerintah dapat mempergunakannya untuk bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang akan diambil.
Tujuan dan Manfaat
- Meningkatkan kualitas produk dan produktivitas sawah
- Memperoleh data hasil yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak
- Peningkatan ekonomi
- Membantu petani dan pembeli untuk memantau kondisi sawah dari jarak jauh
- Membantu monitoring dan autonomus pekerjaan petani
- Membantu pemerintah dalam mengumpulkan data yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat suatu kebijakan
- Meningkatkan efisiensi penggunaan air
Alat ini memiliki skema sebagai berikut
Sensor yang akan dipasang pada alat ini antara lain :
Arduino Uno
ESP 8266
Servo
Sensor suhu
Sensor air
Sensor cahaya
Sensor Kelembapan
LCD
Battery 9V
Solar Panel
Dalam keadaan normal, sawah yang sedang ditanami akan dalam keadaan terendam dengan air dan memiliki saluran irigasi yang saling terhubung antar satu sawah dengan sawah lainnya. Kondisi keadaan sawah baik itu suhu, kelembapan, tinggi genangan air, akan mempengaruhi kualitas tumbuh tanaman.
MySawah adalah platform solusi yang kami tawarkan atas masalah yang telah kami sebutkan diatas. Menggunakan Arduino Uno sebagai controller dari kumpulan sensor dan servo yang saling terhubung (membentuk Wireless Sensor Network) sehingga dapat berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya. Arduino Uno mampu mengetahui berbagai kondisi lingkungan yang ada di petak sawah yang akan dipantau.
Memanfaatkan berbagai sensor yang terhubung dengan Arduino Uno, petani dapat mengetahui keadaan suhu yang diketahui dari sensor suhu, mengetahui kondisi kelembapan sawah saat itu, menggunakan sensor air untuk mengetahui ketinggian dan volume genangan air pada sawah serta, petani dapat mengetahui curah hujan pada daerah sawah tersebut.
Setelah petani mendapatkan informasi mengenai keadaan sawah, maka petani juga dapat melakukan pilihan aksi untuk menyesuaikan dengan keadaan sawah pada saat itu, seperti membuka atau menutup saluran irigasi untuk menambah atau mengurangi jumlah air pada sawah tersebut. Pembuatan gerbang saluran irigasi pada suatu sawah dan gerbang irigasi utama pada sumber irigasi dengan menggunakan servo sehingga Arduino Uno sebagai kontroller dapat melakukan pembukaan atau penutupan saluran.
Untuk menjaga portabilitas dan mobiltas alat, maka alat dilengkapi dengan panel surya dan baterai sehingga alat dapat melakukan pengisian daya secara otomatis pada siang hari dan tetap dapat bertahan pada malam hari.
Battery akan dicharge oleh matahari
Device mendapat energi dari battery
Device akan memonitor dan menyimpan status kemiringan, temperatur, suhu, cahaya dan kelembapan, waterflow
a. Informasi tersebut akan dikirim ke host melalui ESP8266, kemudian host akan memforward informasi tersebut ke server
b. Apabila device mati atau host tidak menerima informasi dari device maka host akan memberikan notifikasi ke server
Server memiliki API untuk akses informasi-informasi alat tersebut
[1] “Mata Pencaharian Penduduk Indonesia”, Sumber: http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195502101980021-DADANG_SUNGKAWA/Power_Point.pdf. Diakses pada 4 Mei 2016
[2] “Indonesia dan Kondisi Pertaniannya”, Sumber:
http://www.kompasiana.com/123154_adji/indonesia-dan-kondisi-pertaniannya_54f37287745513a12b6c74ee.Diakses pada 4 Mei 2016
[3] “Reformasi irigasi dalam kerangka pengelolaan terpadu sumberdaya air”, Sumber:
pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/ART3-3a.pdf. Diakses pada 4 Mei 2016
[4] “Menteri Pertanian: Ada 5 Masalah Pertanian Kita” , Sumber: http://www.rumahsuluh.or.id/menteri-pertanian-ada-5-masalah-pertanian-kita/. Diakses pada 4 Mei 2016
[5] “Indonesia: Irigasi yang Lebih Baik, Tingkatkan Hasil Panen dan Hubungan antar Warga”, Sumber :
http://www.worldbank.org/in/news/feature/2011/09/21/indonesia-better-irrigation-bringing-better-harvest-relations-among-community. Diakses pada 4 Mei 2016