Pada sistem hidroponik yang dilakukan sekarang ini, kebanyakan kontrol parameter tanaman masih dilakukan secara manual oleh manusia. Parameter yang umumnya dikontrol adalah pH, kepekatan nutrisi, serta temperatur dan kelembapan lingkungan. Masalahnya, saat ini pekerja di farm hidroponik masih harus memeriksa parameter-parameter di atas secara berkala dan masih manual. Masalah yang kerap timbul karena kontrol dilakukan oleh manusia adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan kondisi stabil dan adanya error akibat kesalahan manusia. E-Ponics hadir untuk menyelesaikan masalah pada sistem hidroponik yaitu dengan otomasi monitoring dan kontrol. E-Ponics yang berbasis arduino ini akan dapat mengatasi ketidakstabilan kondisi sistem hidroponik sehingga mencegah terjadinya kegagalan panen. E-Ponics dapat mengontrol keempat parameter taman di atas ditambah kemampuan mengontrol ketinggian air dalam reservoir. Karena keterbatasan waktu dan biaya, untuk proyek ini kami hanya akan mengontrol temperatur udara dan ketinggian air menggunakan arduino uno serta sensor temperatur dan ketinggian air. Berkat fitur terintegrasi secara real time dengan internet menggunakan ESP8266, pemilik farm juga dapat memonitor dan mengontrol kondisi beberapa farmnya sekaligus kapan pun dan di mana pun ia berada. Tidak kalah penting, dengan adanya kontrol otomatis, pemilik farm dapat menghemat biaya tenaga kerja dengan sistem cerdas e-Ponics.
Identitas peserta :
Brian Ivander (13113096)
Febri Jonathan Sirait (13213032)
Antonius Wisnu (13513029)
Judul Project : e-Ponics, Smart Hydroponic Controller System
1. Meningkatkan efisiensi waktu perawatan tanaman hidroponik
2. Mempermudah monitoring dan kontrol kondisi sistem hidroponik
3. Mengintegrasikan monitoring dan kontrol banyak farm menjadi satu sistem kontrol terpusat
4. Mengurangi kebergantungan terhadap tenaga manusia pada sistem hidroponik
5. Mencegah kesalahan pengaturan parameter tanam sistem hidroponik
E-Ponics menggunakan arduino uno sebagai mikrokontrollernya. Arduino uno akan dapat terhubung dengan sensor pembacaan temperatur LM35 dan sensor water level. E-Ponics akan diperlengkapi dengan kipas PC dan pompa akuarium kecil sebagai aktuator kontrol temperatur dan ketinggian airnya. Sebagai tempat uji coba, kami akan membuat greenhouse mini dengan menggunakan besi siku dan plastik transparan sebagai rangka dan “kaca” greenhouse mini tersebut. Di dalam greenhouse mini tersebut akan terdapat sebuah “reservoir nutrisi” berupa wadah berisi air. Dari luar, sudah akan disiapkan “sumber air” berupa ember berisi air dan pompa akuarium untuk memompa air dari ember ke dalam reservoir di dalam greenhouse ketika air dalam reservoir sudah di bawah batas minimalnya.
Selanjutnya e-Ponics akan menggunakan ESP8266 untuk terkoneksi ke internet lalu akan terhubung langung dengan API geeknesia sehingga dapat dikontrol oleh penggunanya di mana pun ia berada. Interface akan didesain sehingga pengguna dapat dengan mudah mengontrol kondisi sistemnya. Terdapat 2 mode kontrol, full otomatis, atau semi otomatis. Full otomatis artinya cukup dengan memasukkan input jenis tanaman apa yang akan ditanam, lalu e-Ponics akan mengatur kondisi ideal untuk tanaman tersebut melalui library kondisi tanaman ideal. Sedangkan untuk semi otomatis, pengguna akan menginput sendiri tiap-tiap parameter tanam yang diinginkan untuk diberlakukan dalam sistemnya.
Kerja akan dilakukan parallel, rangkaian elektronik serta programming dan koneksi dengan API akan dilakukan bersamaan dalam waktu 2 minggu.
Kerja akan dilakukan parallel, rangkaian elektronik serta programming dan koneksi dengan API akan dilakukan bersamaan dalam waktu 2 minggu.
1. Belanja alat dan bahan: 2 hari (16-17 Nov)
a) Hari 1: Belanja dari toko online dan belanja peralatan elektronik
b) Hari 2: Belanja material greenhouse
2. Rangkaian kontrol ketinggian air: 5 hari (18-22 Nov) - Brian Ivander
a) Pembacaan ketinggian air
b) Penggunaan aktuator pompa air dan penggabungan pembacaan dengan kontrol
3. Rangkaian kontrol temperatur: 5 hari (18-22 Nov) - Febri Jonathan
a) Pembacaan dan kalibrasi sensor temperatur
b) Penggunaan aktuator temperatur yaitu PC fan
c) Pembacaan sensor dan kontrol dari aktuator bersamaan
4. Koneksi ke internet dan desain interface: 5 hari (18-22 Nov) - Antonius Wisnu
a) Sudah bisa menghubungkan Arduino dengan API Geeknesia
b) Sudah lancar kontrol Arduino dari Geeknesia
(20 November) Kumpul untuk membahas progress masing-masing.
5. Integrasi keseluruh rangkaian ketinggian air dan temperatur dalam satu program dan dapat terhubung dengan Geeknesia.
6. Pembuatan greenhouse mini dan sistem uji coba: 2 hari (26-27 Nov)
a) Hari 1: Pembuatan Greenhouse
b) Hari 2: Pemasangan rangkaian kontrol temperatur dan ketinggian air pada greenhouse
Troubleshoot: 3 hari (28-30 Nov)
Alat dan Bahan
ESP8266 (1) 80 ribu
FTDI module (1) 50 ribu
Arduino UNO R3 (1) 155 ribu
Temperature sensor (1) 40 ribu
Humidity sensor (1) 40 ribu
Electric fan (2) 30 ribu
Lipo battery 2200mAh, 3S, 20C (1) 130 ribu
Project Box (1) 80 ribu
Small greenhouse (1) 70 ribu
Pompa air aquarium (1) 89 ribu
Kabel jumper (20) 20 ribu
Selang (1) gulung 50 ribu
Breadboard (1) 25 ribu
Resistor (10) 2 ribu
IC 7805 (2) 4 ribu
N channel Mosfet (4) 2 ribu
Water level sensor (2) 50 ribu
Ember plastik (2) 70 ribu
Total : 987 ribu