Sistem Pengelolaan Customer



//
Posted on November 19, 2015 at 10:04 AM

//

Sistem pendataan informasi customer (Profil dan Transaksi) berbasis IoT, di mana informasi customer disimpan di dalam kartu member customer (RFID) dan dikirimkan ke server untuk analisis preferensi customer dan pertukaran informasi customer untuk kerjasama.




By : Azka Ihsan Nurrahman

Tujuan Proyek

Membangun sistem pengelolaan customer yang dapat menyimpan data customer (Profil dan Transaksi), melakukan analisis preferensi customer, dan melakukan pertukaran informasi customer untuk kerjasama.

Overview Proyek

Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu perusahaan retail yang sedang berkembang membutuhkan informasi mengenai customernya. Akan tetapi, seringkali informasi tersebut tidak tersedia karena di suatu perusahaan retail mungkin belum ada sistem pendataan customer. Hal ini dapat menyebabkan tidak diketahuinya preferensi customer, kebutuhan customer akan barang/jasa tidak tercatat, dan pendataan penjualan terperinci sulit dilakukan. Selain itu, peluang untuk pertukaran informasi customer dalam rangka kerjasama antar perusahaan retail pun dapat berkurang. Perlu ada usaha untuk menciptakan sistem pengelolaan customer yang dapat menyimpan data customer (Profil dan Transaksi), melakukan analisis preferensi customer, dan melakukan pertukaran informasi customer untuk kerjasama. Sistem pengelolaan customer berbasis IoT menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan adanya sistem pengelolaan customer berbasis IoT, data customer dapat disimpan, analisis preferensi customer dapat dilakukan, dan pertukaran informasi customer untuk kerjasama dapat terwujud.

Metodologi Pengerjaan

  1. Identifikasi masalah. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi permasalahan sesungguhnya. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa penting masalah yang akan ditangani. Dengan mengetahui permasalahan, maka dapat diperoleh gambaran yang jelas terhadap masalah yang terjadi.
  2. Mendefinisikan tujuan. Pada tahap ini, dilakukan pendefinisian tujuan berdasarkan identifikasi masalah yang didapatkan pada langkah sebelumnya. Tujuan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Tujuan harus disimpulkan secara rasional dari spesifikasi masalah.
  3. Desain dan Pengembangan. Pada tahap ini, dilakukan berbagai hal, mulai dari studi literatur, analisis, pemilihan solusi, desain, dan penentuan spesifikasi. Pelaksanaan tahap ini bertujuan untuk memberikan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi. Solusi dapat berupa sebuah model teori baru, sebuah metode pengembangan yang baru, atau contoh baru dari sebuah metode yang sudah ada.
  4. Demonstrasi. Pada tahap ini, ditujukan cara penggunaan artefak baru untuk memecahkan satu atau lebih kasus dari masalah. Hal tersebut ditujukan dalam bentuk implementasi dari artefak. Kemudian, dilakukan uji coba terhadap artefak yang diimplementasikan.
  5. Evaluasi. Pada tahap ini, dilakukan pengolahan hasil pengujian. Evaluasi dilakukan guna mengamati dan mengukur seberapa baik artefak baru mendukung solusi penyelesaian masalah. Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk simpulan dan saran terhadap proyek yang dilakukan.
  6. Komunikasi. Tahap ini merupakan tahap terakhir yang akan dilalui selama pengerjaan proyek. Pada tahap ini, dijelaskan bagaimana artefak baru dibuat, langkah-langkah yang dilakukan dalam menghasilkan artefak baru serta kelebihannya dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi. Hasil dari tahap ini berupa dokumentasi ataupun purwarupa dari produk yang dibuat pada proyek.

Kebutuhan Stakeholder

Di dalam suatu perusahaan retail, biasanya terdapat beberapa stakeholder (orang yang berkepentingan) terhadap customer, yakni

  1. Customer sendiri ingin transaksi yang cepat dan layanan yang memuaskan
  2. Shopkeeper biasanya ingin pendataan profil dan feedback customer yang cepat, membutuhkan data customer dan memberikan layanan sesuai profil customer
  3. Divisi sales biasanya ingin mengetahui data penjualan secara spesifik
  4. Divisi customer service biasanya ingin mengetahui profil customer dan memberikan layanan sesuai profil customer serta mengetahui feedback customer
  5. Pihak ketiga (yang ingin kerjasama) biasanya ingin mengetahui informasi customer dan transaksi partner.

Desain Sistem

Berdasarkan kebutuhan stakeholder di atas, maka dilakukan desain sistem. Berikut ini merupakan desain sistem dari sistem pengelolaan customer.

Berikut ini adalah desain data dari dari sistem pengelolaan customer.

Implementasi purwarupa

Berikut ini adalah rangkaian perangkat keras dari sistem pengelolaan customer.

Time Frame

  1. 16-23 November 2015 : Perumusan Ide dan Rancangan Produk
  2. 24 November 2015-14 Desember 2015 : Pembuatan Purwarupa Produk

Budget

Untuk membuat sistem pengelolaan customer, dibutuhkan :

  1. Alat/Hardware
    1. 1 microcontroller Arduino Uno Original = Rp 330.000
    2. 1 esp8266 = Rp 80.000
    3. 1 RFID Module + 1 Tag + 1 Card = Rp 110.000
  2. Powerbank untuk catu daya microcontroller
  3. Server
  4. Router
  5. PC/Smartphone untuk mengakses aplikasi

Total biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli alat sebesar Rp 520.000 (belum termasuk nomor 2-5 jika membeli sendiri)

 

 

 

 


Leave a Comment:

Please Sign in First