Intelligent Home Management System



//
Posted on November 12, 2015 at 11:17 AM

//

Intelligent home adalah satu kesatuan sistem pada suatu rumah yang mengintegrasikan beberapa layanan rumah, di mana teknologi dan proses dimanfaatkan untuk membuat suatu rumah dapat bertindak secara cerdas sehingga suatu rumah menjadi lebih aman dan lebih produktif untuk penggunanya dan lebih efisien untuk pemiliknya.




Sistem Pengelolaan Intelligent Home (IHMS)

By : Azka Ihsan Nurrahman

Tujuan proyek

Membangun sistem pengelolaan intelligent home yang dapat mengelola perangkat-perangkat di rumah (AC, lampu, alarm, sprinkler, dan kamera pengawas)

Overview proyek

Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan standar hidup manusia memunculkan kebutuhan akan tempat tinggal yang lebih nyaman, aman, efektif, dan efisien. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan saat ini adalah masih banyak rumah yang dinilai belum ramah terhadap lingkungan serta keamanan dan kenyaman rumah masih menjadi persoalan sampai saat ini. Perlu ada usaha untuk menciptakan rumah yang efisien energi, aman dan nyaman yang dapat bertindak secara cerdas dalam rangka menyelesaikan permasalahan dan memenuhi kebutuhan penggunanya. Intelligent home adalah satu kesatuan sistem pada suatu rumah yang mengintegrasikan beberapa layanan rumah, di mana teknologi dan proses dimanfaatkan untuk membuat suatu rumah dapat bertindak secara cerdas sehingga suatu rumah menjadi lebih aman dan lebih produktif untuk penggunanya dan lebih efisien untuk pemiliknya. Sistem pengelolaan rumah yang dapat bertindak secara cerdas (intelligent) diperlukan dalam rangka menyederhanakan dan memudahkan pengoperasian serta pemeliharaan rumah dan mengurangi biaya pemeliharaan dan operasional rumah. Dengan adanya sistem pengelolaan rumah, nilai properti dari rumah juga dapat ditingkatkan. Kebutuhan akan rumah yang dapat bertindak secara cerdas (intelligent) saat ini cukup besar. Untuk itu, perlu dibangun sistem pengelolaan pada suatu rumah yang dapat bertindak secara cerdas (intelligent).

Metodologi pengerjaan

  1. Identifikasi masalah. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi permasalahan sesungguhnya. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa penting masalah yang akan ditangani. Dengan mengetahui permasalahan, maka dapat diperoleh gambaran yang jelas terhadap masalah yang terjadi.
  2. Mendefinisikan tujuan. Pada tahap ini, dilakukan pendefinisian tujuan berdasarkan identifikasi masalah yang didapatkan pada langkah sebelumnya. Tujuan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Tujuan harus disimpulkan secara rasional dari spesifikasi masalah.
  3. Desain dan Pengembangan. Pada tahap ini, dilakukan berbagai hal, mulai dari studi literatur, analisis, pemilihan solusi, desain, dan penentuan spesifikasi. Pelaksanaan tahap ini bertujuan untuk memberikan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi. Solusi dapat berupa sebuah model teori baru, sebuah metode pengembangan yang baru, atau contoh baru dari sebuah metode yang sudah ada.
  4. Demonstrasi. Pada tahap ini, ditujukan cara penggunaan artefak baru untuk memecahkan satu atau lebih kasus dari masalah. Hal tersebut ditujukan dalam bentuk implementasi dari artefak. Kemudian, dilakukan uji coba terhadap artefak yang diimplementasikan.
  5. Evaluasi. Pada tahap ini, dilakukan pengolahan hasil pengujian. Evaluasi dilakukan guna mengamati dan mengukur seberapa baik artefak baru mendukung solusi penyelesaian masalah. Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk simpulan dan saran terhadap proyek yang dilakukan.
  6. Komunikasi. Tahap ini merupakan tahap terakhir yang akan dilalui selama pengerjaan proyek. Pada tahap ini, dijelaskan bagaimana artefak baru dibuat, langkah-langkah yang dilakukan dalam menghasilkan artefak baru serta kelebihannya dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi. Hasil dari tahap ini berupa dokumentasi ataupun purwarupa dari produk yang dibuat pada proyek.

Time frame

  1. 19-20 Oktober 2015 : Perumusan Ide
  2. 21-23 Oktober 2015 : Penentuan Requirement
  3. 24-25 Oktober 2015 : Pengadaan Perangkat Keras
  4. 26-31 Oktober 2015 : Pembuatan Prototipe Perangkat Keras IHMS
  5. 1-12 November 2015 : Pembuatan Prototipe Perangkat Lunak IHMS
  6. 13-15 November 2015 : Pengujian Prototipe IHMS
  7. 16-20 November 2015 : Pengembangan Lanjut IHMS berdasarkan pengujian
  8. 22-25 November 2015 : Implementasi IHMS
  9. 25-29 November 2015 : Integrasi sistem dengan Geeknesia

Budget

Untuk membuat purwarupa IHMS dibutuhkan:

  • 1 microcontroller Arduino Uno Original = Rp 330.000
  • 1 esp8266 = Rp 80.000
  • 1 sensor suhu LM 35 = Rp 15.000
  • 1 sensor cahaya (LDR) = Rp 5.000
  • 1 sensor api (Flame Sensor V2) = Rp 60.000
  • 1 sensor PIR = Rp 45.000
  • 1 Breadboard = Rp 20.000
  • Kabel Jumper Secukupnya = Rp 2.000
  • 1 Power Bank = Rp 200.000
  • 4 LED = Rp 2.000
  • 1 Smartphone
  • 1 Laptop
  • 1 Wireless Router

Biaya total untuk membuat purwarupa (tidak termasuk smartphone, laptop, router, dan kakas untuk membuat purwarupa) sebesar Rp 759.000

Untuk membuat (implementasi nyata) IHMS dibutuhkan:

  • 1 microcontroller Arduino Uno
  • 1 esp8266
  • Sensor suhu LM 35 (Sejumlah AC/Kipas yang dipasang di rumah)
  • Sensor cahaya (LDR)
  • Sensor api (Flame Sensor V2) (Sejumlah ruangan dengan sumber api di rumah)
  • Sensor PIR (Sejumlah pintu keluar di rumah)
  • Breadboard
  • Kabel Jumper Secukupnya
  • Power Bank
  • Lampu (Sejumlah ruangan di rumah)
  • Alarm (Sejumlah pintu keluar di rumah)
  • Sprinkler (Sejumlah ruangan dengan sumber api di rumah)
  • AC / Kipas (Sejumlah ruangan di rumah)
  • IP Camera (Sejumlah ruangan di rumah)
  • Server
  • 1 Wireless Router

Biaya total untuk implementasi nyata IHMS pada rumah tipe 70 dengan tiga kamar, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, dua kamar mandi, taman bagian depan, dan garasi sebesar Rp 8.000.000,00.-

Model / prototype / simulasi proyek

Berikut ini adalah purwarupa perangkat lunak dari IHMS.

 

 

Berikut ini adalah purwarupa perangkat keras dari IHMS.


Leave a Comment:

Please Sign in First