BLACKBOX



//
Posted on November 12, 2015 at 3:04 PM

//

Fascinating Internet of Things Device for Self-Service Fast-Food Restaurant. Brand New Idea that is Worth It To Try.




 

“Fascinating IoT Device for Self-Service Fast-Food Restaurant”

 

 

Oleh :

Lukman Aji Samudra

Rizky Wijaya Kusumah

SPL Aditya Pramanta

 

 

Overview

BLACKBOX digunakan pada restoran cepat saji yang menggunakan konsep self-service dengan metode pemesanan berbasis web. Konsep self-service yang dimaksud adalah konsep di mana pengunjung restoran atau konsumen tidak bergantung pada pegawai restoran dalam hal melayani kebutuhan konsumen itu sendiri. Sehingga konsumen memiliki peran sebagai pelayan untuk dirinya sendiri. Mulai dari memesan makanan, mengambil makanan yang disajikan, membayar untuk makanan itu, sampai membereskan sisa makanan dan membuang sampahnya di tempat yang disediakan.

BLACKBOX akan diletakkan disetiap meja dan digunakan untuk memesan makanan. BLACKBOX akan menyediakan order ID untuk memesan makanan. Pemesanan makanan dilakukan menggunakan smartphone dengan mengakses web. Informasi yang disediakan di web tersebut antara lain jenis makanan yang tersedia, harga, dan status pemesanan. Setelah itu, BLACKBOX juga memberi informasi ke pelanggan tentang status pesanan makanan yang dipesan dan akan memberikan informasi berupa suara ke pelanggan ketika pesanan mereka sudah siap disajikan.

Berikut adalah gambar yang menjelaskan alur kerja dari sistem restoran cepat saji yang sudah kami jelaskan di atas:

https://lh3.googleusercontent.com/O6JdFaOBpSVzenpX_Vv9H9rfwHMSiX9P5JjjLt4N2DgF-B7SgZN7341h0fotneMjh3Xwl263gBhoVBr2XyQ0B79vs5WGvZQClyVNz7TxX-YLw80TTNdBGAgRFyYxSyjlkmpO2IMc

Gambar 1 Alur Kerja Sistem Restoran

Gambar 1 memperlihatkan alur kerja dari sistem restoran cepat saji yang ingin kami realisasikan. Terdapat 5 tahap yang akan dilalui setiap konsumen yang mengunjungi restoran tersebut.

Tahap 1 adalah tahap di mana konsumen yang datang harus mencari meja yang kosong terlebih dahulu. Di setiap meja telah disediakan satu BLACKBOX yang berfungsi untuk meminta order ID kepada server dan memberitahu konsumen ketika pesanannya sudah siap disajikan. Kemudian konsumen meminta order ID dengan cara menekan tombol yang ada pada BLACKBOX. Setelah mendapatkan order ID, konsumen dapat memulai pesanan dengan cara mengakses web server dan menyertakan order ID yang didapat. Setelah itu, konsumen hanya perlu menunggu diberitahu melalui BLACKBOX untuk mengambil pesanan yang sudah siap disajikan.

Pada tahap 2, konsumen mengambil pesanannya di tempat yang sudah disediakan. Lalu dilanjutkan dengan tahap 3, yaitu konsumen membayar makanan yang sudah dipesan. Kemudian pada tahap 4 konsumen kembali ke meja. Tahap 5 konsumen membersihkan dan memilah sampah sisa makanannya kemudian membuang sampahnya pada tempat yang disediakan.

Berikut adalah data flow diagram dari sistem yang akan kami implementasikan:

Gambar 2 Data FLow Diagram

 

 

 

Tujuan

Menggunakan IoT pada restoran cepat saji, sehingga:

1.            Konsumen mendapatkan pengalaman baru ketika memesan makanan di dalamnya;

2.            Restoran memiliki sistem yang memudahkan dalam hal merekam menu yang paling banyak dipilih konsumen, waktu saat jumlah konsumen paling banyak, dan lama waktu konsumen untuk makan;

3.            Beban kerja pegawai restoran berkurang;

4.            Konsumen dibudayakan untuk memilah sampah yang akan dibuang;

5.            Efisiensi kerja pegawai restoran meningkat.

Metodologi Pengerjaan

Untuk menciptakan prototype BLACKBOX, diperlukan 3 komponen utama; server dan web restaurant, prototype meja restaurant, dan hardware dari BLACKBOX. Tahapan pengerjaan dimulai dengan desain dari masing – masing komponenen. Desain yang dilakukan berupa rancang bangun untuk hardware, dan algoritma atau flowchart untuk software. Proses desain ketiga sistem bersifat independent secara umum sehingga pengerjaan bisa dilakukan secara parallel.

Setelah desain selesai, akan dilakukan tahap implementasi berupa implementasi hardware terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan software (namun untuk bagian web, karena tidak ada hardware yang perlu dibuat, maka langsung ke desain softwarenya). Dalam tahap implementasi juga akan dilakukan tahap troubleshooting. Implementasi dan troubleshooting bersifat iterative atau akan menghasilkan feedback loop tertutup. Dengan demikian, desain yang diinginkan akan berhasil diimplementasikan dengan baik.

 

 

Alat dan Bahan

Untuk menghasilkan BLACKBOX sesuai dengan yang dipaparkan di atas, adapun alat dan bahan yang diperlukan sebagai berikut:

1.            Mikrokontroler (Arduino Uno)

2.            Pressure sensor

3.            Seven segment

4.            Push Button

5.            LED

6.            Buzzer

7.            Sumber tegangan

8.            Kabel jumper

9.            PCB Dot Matrix

10.          Box

11.          Prototipe Meja

12.          Resistor

Time frame

https://lh5.googleusercontent.com/t-6g7ZKmLftkm5rzHvua-K_-aZkf2UPx3BUKnX8UCNgo35gCnXqe2wyvJoUxxzSX0r_zP83XrBvZyyEhgrJNqXyp9JWtjqBgEPEgquGj2zFNwpUHHA0Pv3pHooGaCxvt2Pns0wxB

Budget

Berikut merupakan budget yang dibutuhkan untuk membuat sebuah BLACKBOX:

Nama Alat / Bahan

Jumlah

Harga Satuan [Rupiah]

Harga Total [Rupiah]

Mikrokontroler (Arduino Uno)

1

350000

350000

Limit Switch

3

5000

15000

Seven segment

4

2500

10000

Push Button

1

5000

5000

LED

3

1000

3000

Buzzer

1

9000

9000

Sumber tegangan

1

40000

40000

Kabel jumper

1 meter

5000

5000

PCB Dot Matrix

1

8000

8000

Box

1

10000

10000

Prototipe Meja

1

80000

80000

Resistor

10

5000

5000

Total

540000

 


Leave a Comment:

Please Sign in First